Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Juni, 2008

Journey to Jatim

Klaten, 14 Juni 2008

Jadwal hari ini menjalankan rencana sebelumnya, rencana untuk perjalanan ke Jatim ke rumah pakdhe (kakak dari bapak) berhubungan dengan hajatan putri pertama pakdhe yang akan melangsungkan pernikahan pada tgl 15 Juni 200 bertepat di Perak,Jombang,Jatim. Dari pagi sudah prepare semua barang2 yang mau dibawa kesana (Jatim-red). Berangkat dari rumah sekitar jam 11an, nunggu bis setelah ada sebuah bis berhenti naeklah saya untuk segera berangakt ke Solo dan sampai di terminal Tirtonadi kurang lebih jam 13.00. Setelah turun dari bis saya mencari bis yang jurusan ke Surabaya, ada 4 bis disana : 3 bis ekonomi dan 1 bis patas. Saya memilih yang patas kenapa??karena saya capek dan nanti di bis saya pengen tidur. Akhirnya jam 13.30 bis yang saya naiki meluncur ke tkp dengan jalur Solo-Karanganyar-Sragen-Ngawi-Madiun-Nganjuk-Kertosono-Jombang (tujuanku dan kalo ndak salah urutane kaya gityu). Di Sragen sempat terjebak macet yang lumayan panjang dikarenakan ada perbaikan jalan (berjam-jam booo) terus melaju ke Ngawi dan disana melewati jalan berhutan2 (wuih serem), untuk menempuh rumah makan yang dituju pun juga lama gitu padahal dah laper. Di Ngawi berhenti kurang lebih 1 jam untuk menikmati makan siang di rumah makan Duta setelah itu kembali melakukan perjalanan. Habis makan ternyata ngantuk juga ya udah tidur aja sesampainya di Madiun terbangun dan nyampein salam dari temenku buat kota Madiun. Perjalanan masih jauh dan masih melewati jalan berhutan lagi di Caruban, Nganjuk orang bilang sih ngalas Nganjuk. Cerita singkat sampai di rumah pakdhe jam 7 malam tepat saya turun di depan rumah beliau dan sudah ditunggu semua keluarga disana. Lumayan capek juga walopun bisa tidur tapi tidak senyaman tidur di kasur :D. Bersalaman dengan keluarga disana dilanjutkan ngobrol2 karena keluarga Malang juga disana ditambah lagi calon adik ipar juga ada (calon istri putrane bulek) yang bentar lagi mo nikah juga dan mau gak mau harus kembali kesini lagi (Jombang-red). Sambil ngobrol2 saya menanyakan soal tempat wisata di daerah Nganjuk yang belum saya kunjungi yakni Air Terjun Sedudo. Mendengar kata itu (Air Terjun Sedudo-red) para orang tua langsung nadanya tinggi ya mungkin agak marah, kenapa bisa seperti itu???karena orang tua meyakini kalo anak pertama ato anak tunggal dan orang pacaran tidak boleh kesana (ke Sedudo-red) kemudian saya tanya sama ibu kenapa tidak boleh kesana yach dengan jawaban yang masih membuat penasaran sampe sekarang katanya gak boleh ya gak boleh (seperti mitos candi prambanan kata orang2 sih tapi saya tidak tau). Setelah puas ngobrol ria terus mandi setelah mandi bantu2 sebentar kemudian bobok karena ngantuk dan capek banget. Good night nice dream… 🙂

Jombang, 15 Juni 2008

Udara pagi di sini seger banget sudah lama saya tidak merasakan udara disini pagi hari. Di depan rumah bisa melihat jalan raya utama ke Surabaya yang tidak pernah sepi dari kendaraan alias selalu rame mulai dari pagi hingga pagi lagi. Banyak sekali orang2 yang berjoging ria di pagi ini mulai dari anak1 kecil hingga kakek nenek dan di pagi ini pun semua orang di rumah pakdhe disibukkan persiapan pesta pernikahan mba’ku (putri pertama pakdhe). Acara digelar pukul 9 untuk akad nikahnya dan selanjutnya diteruskan dengan resepsi alias pestanya. Meriah juga banyak tamu yang berdatangan dan semua keluarga baik dari klaten,solo,malang,surabaya bisa berkumpul (seneng dech kumpul rame2 bareng2 keluarga kan jarang2 tuh 😀 )

Sedikit cerita tentang jalan cinta kasih mba’ku dengan suaminya hingga mereka berdua bisa menjadi suami istri tepat di hari ini. Dulu waktu mba’ku pacaran sama orang yang jadi suaminya sekarang, orang tua mba’ku tidak setuju dengan berbagai alasan pastinya kenapa kok gak boleh. Kalo tidak lupa pas lebaran taon 2005 pacar mba’ku itu dibawa pulang ke Klaten untuk diperkenalkan sama keluarga di Klaten dan disanalah keluarga cerita soal ketidaksetujuan hubungan yang dijalin mba’ku sama pacarnya. Tapi apabila sudah jodoh mau dikata apalagi karena Tuhanlah yang tau. Melihat serta menyaksikan jalan kasih mereka hingga ke jenjang pernikahan yang suci ini membuat saya salut dan terharu, betapa besar perjuangan mereka untuk meyakinkan hati pakdhe dan budhe agar mendapat restu dan dengan sebuah kesungguhan dalam berkomitmen kalau suami mba’ku gakakan macem2 dan akan melamar mba’ku ketika selese wisuda S1 nya nanti. Ternyata terbuktilah smua perkataan suami mba’ku, setelah mba’ku wisuda langsung dilamar dan dalam waktu itu pula setelah melihat kesungguhan suami mba’ku kemudian hati pakdhe dan budhe luluh juga 🙂 dan diberilah restu untuk mereka hingga menapaki hidup baru bersama. Salut buat mas Naryo dan mba’ Eni yang berjuang untuk menyatukan cinta kalian dalam satu ikatan suci, semoga bahagia menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warrohmah amien 🙂

Usai acara kemudian saya prepare untuk pulang ke Klaten karena besoknya saya harus masuk kerja. Yang pastinya pulang dengan jalur yang sama pas berangkat. Dari rumah pakdhe jam 1/2 6 malam sampai di Klaten jam 11 malam, nunggu jemputan dan pulang dech teyus bubuk coz cuapek pooll. Perjalanan hari ini banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan semoga dapat bermanfaat untuk semuanya, amien 🙂

Read Full Post »

Intermezzo 5

Hhhhmmm tak terasa sudah posting intermezzo 5 nih, lama gak bloging jadi kangen. Kenapa bisa lama gak bloging ya karena kerjaan yang banyak dan monoton yang menyita waktu, paling hiburannya just ber-YM ria kopdar sama2 temen2 kuliah. Vacum beberapa hari di dunia kerja dan dunia cyber jadi kangen untuk kembali tapi kondisi yang belum memungkinkan, padahal sudah pengen maen2 lagi sama temen2 seru2an bareng, wuih pengen dech. Yach mau gak mau kali ini sebisa mungkin dipakai buat rehat coz 3 hari yang lalu mendekam di klinik prambanan 2 malam boooo. Sakit tuh gak enak banget, obatnya banyak mana pait+disuntik+diinfus+gak bisa kemana2 lagi bisanya cuma tiduran gek punggungku pegel kabeh sisan 😦 yang bikin geli sih pas ditanya sama paklek “sesok nengdi maneh yuk?” maksudnya mondok kemana lagi ya tak jawab “sampun lek wes kapok. Kenapa paklek tanya kaya gitu karena RS di kota tercinta nih sudah dikunjungi mule dari ujung barat sampe timur (RSJ gak termasuk). Tapi alhamdulillah hari ini sudah baekan, bisa aktifitas tapi gak boleh kecapekan jadi ya kerja off dulu selama sepekan mau gak mau tapi harus. Ya demi kebaekan juga seh (kata orang banyak yang tau kalo lg sick hehehehe ) bersyukur banyak yang merhatiin aku terutaman ortuku (love u mom and dad). Planing maen harus tercancel dah nunggu pemulihan dulu tapi kuliah harus tetep jalan kan kurang 2 semester lagi (wes gek ndang rampung 😀 ). Bersedihlah daku lha makanan yang menjadi pantangan adalah makanan kesukaanku 😦 wah ternyata sakit tuh gak enak, repot, ribet kapok dah sekarang harus ngikuti aturan dah (padahal ngueyele minta ampun 😀 ) Suka duka orang sakit banyak ya 🙂 (sakit apa doeloe buuuukkk)

Read Full Post »

Geli juga dengan judul posting kali ini, entah apa yang ada dibenak saya dari pagi sampai sekarang (ya bisa dibilang lagi error alias kacau mungkin karena kurang tidur coz semalem harus kerja dan kerjaan yang buanyaknya. Hampir setiap kali pergi ke arah timur entah mau ke solo ato kota pasti dan always lewat di depan kantor Pegadaian di daerah saya. Ada apa dengan hari ini???ya selintas melihat itu kantor (pegadaian-red) dan entah apa yang ada dipikiran saya, sempat saya berpikir “pegadaian itu tempat untuk menggadaikan barang baek mulai dari emas sampe perabot rumah tangga tapi apa jadinya bila ada cinta yang digadaikan???”

Ya memang untuk menggadaikan barang tidak harus ke pegadaian sih bisa ke juragan2 dll tapi bagaimana bila sayang dan cinta kita yang digadaikan oleh orang yang kita sayangi dan cintai,betapa sakit bukan???Orang mengadaikan sesuatu pasti punya alasan tersendiri, kenapa melakukan hal ini???Yang saya tau kalo orang2 entah itu bapak2,ibu2, nenek2, kakek2 ato siapalah yang datang ke pegadaian untuk pinjam uang ato memperoleh uang dengan barang jaminan. Akan tetapi bila cinta digadaikan terus barang jaminannya apa???ya bisa jadi itu cinta yang jadi barang jaminannya sendiri, kok bisa??? Misal orang yang kita cintai butuh banget duit dan ia minjam kepada temennya asal dengan syarat pacarnya harus diserahkan sama si peminjam demi duit (kejam banget yo) ato mungkin uangnya dipinjem ato dibawa kabur sama orang dan pengen tu duit kembali pergi ke mbah pinter untuk berkonsultasi ria akan hal itu dan pastinya akan dimintai syarat pula, entah apa syaratnya tergantung si empunya yg punya kepinteran mau disuruh gak boleh pacaran ato apalah saya tidak tau yang pasti itu sebuah jaminan agar apa yang diinginkan terkabul. Tapi kalo sampai ke mbah pinter, sungguh menyesatkan dan menuju ke jalan sesat yang dapat menyesatkan orang2, ya rejeki itukan sudah ada yang mengatur toh bila itu rejeki kita pasti kita akan mendapatkannya dengan cara yang halal. Mungkin dengan menggadaikan barang2 bisa memenuhi kebutuhan sehari2 tapi bila sayang dan cinta yang digadaikan apa bisa memenuhi kebutuhan lahiriyah dan batiniyah???Ya itu yang bisa menjawab pribadi masing2. Sempat terbesit pula dipikiran, apa dengan uang apa yang kita inginkan bisa terwujud???memang bisa akan tetapi secara lahiriyah saja, bagaimana dengan batiniyah???dengan sayang dan cinta itu maka akan kita peroleh terutama cinta kepadaNya dan orang tua itulah yang bisa memberikan ketenangan batin, kebahagiaan yang tak terkira tentunya karena itu tidak bisa dibeli dengan apapun.

Weewww pembahasan yang membingungkan mungkin, maklum pikiran yang lagi agak troble hehhehe yach sekedar celoteh aja 😀

Read Full Post »