Tak terasa bulan ini sudah memasuki bulan Ramadhan, bulan yang ditunggu2 umat muslim di seluruh dunia. Prepare yang sering dilakukan bahkan sudah menjadi sebuah kewajiban untuk menyambut atau memasuki bulan ini (Ramadhan red) dengan “padusan” (orang jawa menyebutnya-red), ini merupakan cara untuk mensucikan diri. Dalam arti yang sebenarnya dari mensucikan diri bukan hanya mandi untuk menghilangkan hadas besar maupun kecil tetapi lebih ke hati kita, apa benar2 kita sudah menghilangkan dengki, amarah, benci dll (hal buruk) dalam diri kita?? itu yang bisa menjawab pribadi masing2 bukan.
Banyak sekali sindrom yang terjadi pada manusia dalam menyambut bulan penuh berkah ini. Sindromnya adalah :
1. Ber-SMS ria yang isinya SMSnya dalam bentuk pantunlah, puisilah dsb yang intinya minta maaf sebelum hari puasa tiba ya H-5 misalnya (sampe inbox hapeku penuh 😀 ). Yach memang sebenarnya ironis banget minta maaf nunggu bulan puasa bahkan sampe lebaran. Kenapa harus menunggu waktu puasa waktu lebaran ya? kenapa gak pas hari2 biasa? apa karena biar lebih bermakna? ato ada lain hal? (Kan minta maaf nggak bisa nunggu) hehehe 😀
2. Balas dendam, balas dendam disini dalam arti balas dendam waktu siang hari. Kenapa? pas puasa melihat iklan di TV, mana itu iklan makanan dan minuman yang enak yang menggoda selera (orang mana seh gak kepingin di siang bolong pas puasa lagee 😀 ). Balas dendam dilakukan ketika waktu berbuka tiba dengan makan dan minum yang berlebihan, padahal itu tidak baik. Jadi makan dan minum yang secukupnya saja.
3. Membunuh waktu dengan jalan2 yang dilanjutkan dengan ngabuburit. Sindrom yang ini sudah menjadi ciri khas ketika bulan Ramadhan tiba. Dari pengamatan saya, banyak yang bilang lebih baik jalan2 ke mal dsb terus ngabuburit untuk menghabiskan waktu puasa hingga berbuka tiba. Kalo dipikir2 lagi sebenarnya kita bisa membuat diri sibuk ketika berpuasa sekalipun dan malas bukan alasan yang tepat untuk tidak berkerja. Cara ini bisa membantu kita dalam membunuh waktu hingga waktu berbuka tiba. Selain itu kita bisa memanage keuangan di bulan puasa, contohnya sehari kita makan biasanya 3x bahkan ada yang lebih. Nach kalo puasa, kan makan cuma pas sahur dan buka, berarti kita bisa menghemat uang makan siang kita kan dan pengeluaran nggak begitu membludak seperti biasanya kecuali kalo every day ngabuburit makan di luar rumah (pengeluaran tambah mbludak ooeyy, seng arep ngirit piye) hehehe.
4. Berbelanja jelang lebaran. Nach kegiatan yang satu ini, kegiatan yang digemari oleh banyak orang ketika lebaran H-1 yang merupakan sindrom terbesar dalam sejarah Ramadhan. Banyak orang yang berbondong2 ke mal2, ke butik2, ke pasar2 untuk berbelanja keperluan lebaran mulai dari makanan hingga pakaian dan banyak pula toko2 yang memberikan diskon besar2an menjelang lebaran yang bertujuan menarik para pembeli (sapa sech yang nggak tertarik dengan diskon besar2an 😀 ). Dan dari situ akan terjadi pemborosan yang besar, fuuhhh
Kadang heran sambil tertawa geli dengan sindrom2 diatas yang sering dilakukan banyak orang ketika bulan Ramadhan tiba. Ya memang agak aneh juga seh, mungkin itu cara untuk menyambut bulan penuh berkah ini. Intinya, bolehlah melakukan sindrom2 yang menjadi kegemaran ketika bulan Ramadhan tiba tapi janganlah berlebihan, secukupnya saja dan tentunya jangan sampe lupa makna dari bulan penuh rahmat, berkah serta ampunan ini. Semoga ibadah yang kita lakukan di bulan suci ini lancar dan amalan kita diterima olehNYA, amin 🙂